secara umum pemerintah Orde Baru dapat dilihat sebagai pemerintahan yang didominasi militer yang dibuktikan dengan

Dwifungsi ABRI adalah salah satu bukti bahwa pemerintahan Orde Baru didominasi oleh anggota angkatan bersenjata.

Dwifungsi ABRI menyebutkan bahwa Tentara Nasional Indonesia memiliki dua fungsi; menjaga keamanan bangsa dari ancaman eksternal dan internal, dan memegang kekuasaan guna mengatur negara. Fungsi kedua tersebut menjamin bahwa seorang yang aktif menjadi anggota angkatan bersenjata diperbolehkan menjabat dalam ranah pemerintahan.

Pada era Reformasi, doktrin tersebut dicopot dan seorang anggota angkatan bersenjata (TNI dan POLRI) harus mengajukan surat pengunduran tertulis jika ingin mencalondkan diri dalam pilkada atau pemilu (baik pemilihan kepala desa, maupun pemilu legislatif).