IPS

Pertanyaan

bagaimana kehidupan masyarakat indonesia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan , bercocok tanam ,dan msa perundagian

2 Jawaban

  • Zaman Batu Tua (Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan Tingkat Awal) Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu: Kebudayaan Pacitan (berhubungan dengan kapak genggam dengan varian-variannya seperti kapak perimbas & kapak penetakKebudayaan Ngandong (berhubungan dengan Flakes & peralatan dari tulang) Bedasarkan kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan ciri-ciri kehidupan pada Palaeolithikum antara lain: Masyarakatnya belum memiliki rasa estetika (disimpulkan dari kapak genggam yang bentuknya tidak beraturan & bertekstur kasar)Belum dapat bercocok tanam (karena peralatan yang dimiliki belum dapat digunakan untuk menggemburkan tanah).Memperoleh makanan dengan cara berburu (hewan) dan mengumpulkan makanan (buah-buahan & umbi-umbian).Hidup nomaden (jika sumber makanan yang ada di daerah tempat tinggal habis, maka masyarakatnya harus pindah ke tempat baru yang memiliki sumber makanan).Hidup dekat sumber air (mencukupi kebutuhan minum & karena di dekat sumber air ada banyak hewan & tumbuhan yang bisa dimakan).Hidup berkelompok (untuk melindungi diri dari serangan hewan buas).Sudah mengenal api (bedasarkan studi perbandingan dengan Zaman Palaeolithikum di China, dimana ditemukan fosil kayu yang ujungnya bekas terbakar di dalam sebuah gua). Zaman Batu Tengah (Masa Berburu & Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut) Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu: Kebudayaan KjokkenmoddingerKjokkenmodinger, istilah dari bahasa Denmark, kjokken yang berarti dapur & moddinger yang berarti sampah (kjokkenmoddinger = sampah dapur). Dalam kaitannya dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger merupakan timbunan kulit siput & kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra Timur antara Langsa di Aceh sampai Medan. Di antara timbunan kulit siput & kerang tersebut ditemukan juga perkakas sejenis kapak genggam yaitu kapak Sumatra/Pebble & batu pipisan. Kebudayaan Abris Sous Roche Abris sous roche, yang berarti gua-gua yang pernah dijadikan tempat tinggal, berupa gua-gua yang diduga pernah dihuni oleh manusia. Dugaan ini muncul dari perkakas seperti ujung panah, flakke, batu penggilingan, alat dari tulang & tanduk rusa; yang tertinggal di dalam gua. Bedasarkan kebudayaan yang ditemukan, maka dapat disimpulkan ciri-ciri kehidupan pada zaman Mesolithikum antara lain: a. Sudah mengenal rasa estetika (dilihat dari peralatannya seperti kapak Sumatra, yang bentuknya sudah lebih beraturan dengan tekstur yang lebih halus dibandingkan kapak gengggam pada Zaman Paleolithikum)b. Masih belum dapat bercocok tanam (karena peralatan yang ada pada zaman itu masih belum bisa digunakan untuk menggemburkan tanah)c.Gundukan Kjokkenmoddinger yang dapat mencapai tinggi tujuh meter dengan diameter tiga puluh meter ini tentu terbentuk dalam waktu lama, sehingga disimpulkan bahwa manusia pada zaman itu mulai tingggal menetap (untuk sementara waktu, ketika makanan habis, maka harus berpindah tempat, seperti pada zaman Palaeolithikum) di tepi pantai.d. Peralatan yang ditemukan dari Abris Sous Roche memberi informasi bahwa manusia juga menjadikan gua sebagai tempat tinggal. Zaman Batu Muda (Masa Bercocok Tanam) Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,Pakaian dari kulit kayuTembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
  • berburu dan mengumpulkan makanan =hidup di hamparan rumput yang tidak jauh dengan sungai, hidup dnegan berpindah-pindah tempat(nomaden), membuat alat" dari batu yang masih kasar, tulang, kayu, dan alat" pukul, dan membuat api dari batu yang di gesek"an
    bercocok tanam = tidak lagi hidup dengan berpindah-pindah, sudh adanya kegiatan berladang, membuat alat" dari batu yang sudah di haluskan, mata panah, dan tinggal di dalam gua.
    perundagian = hidup secara berkelompok, mengenal pembuatan gerabah, membuat rumah panggung, dan kegiatan berladang di gantikan dengan bersawah.

    hanya itu yang saya tau..

Pertanyaan Lainnya