mengapa jepang mampu tumbuh menjadi negara maju meskipun miskin sumber daya alam dan hampir hancur saat perang dunia II

Kelas: XI

Mata pelajaran: Sejarah

Materi: Perang Dingin

Kata kunci: Jepang Pasca Perang Dunia II

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dengan dua jawaban:

Jawaban pendek:

Jepang mampu tumbuh menjadi negara maju meskipun miskin sumber daya alam dan hampir hancur saat Perang Dunia II karena:

-       memiliki teknologi yang maju dan budaya inovasi tinggi

-       memiliki pemodalan usaha yang mendukung industri

-       memiliki kelompok industri yang kuat

-       memiliki budaya kerja sumberdaya manusia yang tinggi

Jawaban panjang:

Setelah kalah pada Perang Dunia II pada tahun 1945, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada dekade 1950an dan 1960an. Jepang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat pada tahun 1968, mengalami pertumbuhan rata-rata hingga 9 persen per tahun antara tahun 1955 dan 1973.

Faktor yang mendukung cepatnya kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi Jepang adalah:

-       memiliki teknologi yang maju dan budaya inovasi tinggi

Bahkan sebelum Perang Dunia II, Jepang sudah memiliki teknologi yang maju. Setelah selesainya perang, inovasi jepang diarahkan ke industri seperti automotif, elektronik dan transportasi. Dengan teknologi ini jepang bisa membangun infrastruktur perekonomian. Kemudian Jepang mampu menggunakanya untuk memproduksi barang import yang menjadi sumber devisa Jepang.

-       memiliki pemodalan usaha yang mendukung industri

Pemerintah jepang membentuk Bank Pembangunan Jepang pada tahun 1957 yang membantu memberikan kredit usaha lunak kepada industri. Kredit ini membantu usaha untuk mendapatkan modal untuk membangun dan meluaskan usahanya.

-       memiliki kelompok industri yang kuat

Jepang memiliki berbagai kelompok konglomerat yang disebut Keiretsu, yang terdiri dari beberapa perusahaan yang saling bekerjasama untuk menghimpun modal dan melakukan ekspansi usaha. Konglomerat kireitsu ini adalah Mitsubishi, Mitsui, Sumitomo, dan Toyota. Perusahaan konglomerat ini memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar internasional dan menjadi motor ekonomi Jepang

-       memiliki budaya kerja dan sumberdaya manusia yang tinggi

Pekerja Jepang mendapatkan perjanjian kerja seumur hidup dari perusahaanya, sebagai gantinya, mereka diharapkan untuk loyal dan bekerja keras kepada perusahaan ini. Pekerja Jepang mau untuk bekerja lembur dan mengejar kuota target dari perusahaan. Dengan budaya kerjatinggi ini, Jepang memiliki produktivitas tinggi yang membantu ekonominya untuk produktif.

Selain itu pekerja Jepang memiliki pendidikan yang tinggi, yang memungkinkan industri Jepang untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk yang bersaing.